Apa Itu Software Tester?
Millennia-solusi.id – Software Quality Assurance atau Software Tester adalah orang yang bertanggung jawab untuk menguji kinerja perangkat lunak. Umumnya, mereka akan menganalisis kualitas perangkat dengan mencari bug, kesalahan coding, cacat dalam produk, serta masalah lainnya yang dapat memengaruhi kinerja software tersebut.
Seorang software tester akan sering berkolaborasi dengan para developer untuk membentuk prosedur pengujian kualitas perangkat lunak dengan aplikasi khusus yang telah dirancang.
Dikarenakan mereka bertugas untuk meneliti kualitas sebuah perangkat, peran penguji software merupakan bagian tak terpisahkan dari pembuatan sistem perangkat lunak dan produk teknis.
Tanggung Jawab Software Tester
Berikut daftar tugas dan tanggung jawab Software Tester selengkapnya :
- Menganalisis dan menyaring feedback dari customer yang dibutuhkan untuk mendapatkan validitas dan kelayakan.
- Berkolaborasi dan bersinergi dengan tim software development, quality control dan departemen-departemen lainnya.
- Menjadi pemimpin dalam seluruh tahap pengujian software, integrasi hingga regresi produk.
- Merancang dan mengembangkan skrip otomasi (jika dibutuhkan).
- Melakukan tracking untuk setiap kerusakan, kecacatan hingga inkonsistensi di dalam software.
- Melakukan testing produk di berbagai platform yang berbeda, misalnya di media sosial dan jaringan seluler lainnya.
- Mencatat dan melakukan analisis bug dan error yang ditemukan di software.
- Memberikan penilaian terhadap bahasa pemrograman yang digunakan oleh programmer/developer dalam proses software development.
- Merencanakan sumber daya yang dibutuhkan dalam proses software testing.
- Review dokumentasi software yang telah dibentuk oleh tim development.
- Menyelesaikan uji coba software sesuai dengan deadline yang ditentukan.
- Menjelaskan perbaikan sistem dan jaminan kualitas kepada tim development.
- Memberikan feedback yang objektif kepada tim software development.
- Menguji desain baru guna meminimalisir risiko bug dan kerusakan.
- Memberikan solusi yang tepat terhadap masalah-masalah yang ditemukan.
- Memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada tim software development.
- Mendokumentasikan proses software testing dari awal hingga akhir.
- Menerapkan prinsip teknik berkualitas ke seluruh siklus hidup produk agile.
- Mempresentasikan hasil software testing ke tim produksi dan jajaran direksi.
- Memberikan penyuluhan tentang teknis software testing ke beberapa staf yang ada di perusahaan tersebut.
Baca Artikel Mengenai: Lulusan SMK Yang Dibutuhkan Di Dunia Kerja Era 4.0
Peran Penting Software Tester
Secara garis besar Software Tester memiliki beberapa tugas utama, yaitu :
- Menguji produk yang dikembangkan dan mengindentifikasi kekurangannya.
- Menyarankan solusi untuk kekurangan yang ditemukan di dalam produk.
- Memastikan fungsi-fungsi yang dirancang dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan harapan client.
- Berkolaborasi dengan tim developer untuk memastikan proyek dapat berjalan dengan baik.
- Membuat laporan akan hasil QA testing.
Metode Testing Untuk Software Tester
1. Manual Testing
Manual testing adalah langkah untuk mencari cacat atau bug pada software. Software tester lebih dikenal dengan nama penguji. Penguji ini melakukan pengecekan tidak menggunakan tools atau script, ini membuat manual testing kesannya terlihat primitif tapi jika dilihat dari tahapannya, tester terlebih dahulu menggunakan cara manual setelah itu automation.
Terkadang ada ketidaktelitian, ketika menemukan banyaknya perubahan maka harus melakukan pengecekan secara manual kembali dari awal, untuk memastikan perubahan baru tidak akan merusak aplikasi yang sudah jadi. Kadang juga terjadi adanya ketidaktelitian jika mengunakan metode manual testing maka dari itu dengan menggunakan automation testing bisa mengurangi bug yang terlewat.
2. Automation Testing
Cara yang mampu menemukan bug lebih banyak dari pada manual testing, karena code atau script dapat mencari lebih dalam lagi sehingga dapat menemukan bug yang tester tidak temukan. Cara ini bergantung pada script tes yang berjalan secara otomatis, fungsinya untuk membandingkan hasil yang diharapkan dengan hasil yang sebenarnya. Sehingga dapat mengetahui apakah aplikasi berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Menggunakan automation testing dapat dilakukan secara berulang, ketika hasil yang diharapkan tidak sesuai maka akan terjadi bug. [msi/wkid/olga]
Baca artikel Mengenai: Profesi Manusia Yang Akan Digantikan Oleh Otomasi